Jumat, 27 Februari 2009

4 Tips Pacaran Awet

Membina suatu hubungan pacaran kadang sulit sekali untuk

mempertahankan karena masing-masing pasti memiliki ego yang

tinggi, belum lagi godaan dari luar yang banyak menghantui

masing-masing pasangan. Nah… lalu bagaimana membuat suatu

hubungan dengan pasangan atau pacaran menjadi berhasil dan tetap

awet? Berikut tipsnya.

Be Yourself. Jadilah dirimu sendiri, karena hal itu wajib, sehingga Anda

tidak perlu meniru orang lain hanya untuk memuaskan pasangan Anda.

Jadi Anda perlu mengenal diri sendiri terlebih dulu sebelum membuat

peta ke depan mengenai hubungan yang akan Anda jalani

bersamanya. Terkadang apa yang Anda inginkan, sebenarnya bukan

yang benar-benar diinginkan. Satu-satunya cara untuk mengetahui

dengan jelas adalah membuat rangkuman dari inti tujuan Anda sendiri

dalam membangun atau mempertahankan hubungan.

Open Your Mind. Bukalah mata, hati dan pikiran Anda. Anda tidak perlu

berbohong kepada pasangan Anda, apalagi hanya karena hal

tersebut memalukan bagi Anda, lantas Anda harus berbohong

kepadanya. Katakan secara terbuka agar semuanya menjadi jelas.

Jika memang ada yang tidak Anda sukai dari dirinya, jujur dan

sampaikanlah dengan baik-baik, dengan begitu dia akan mengerti

maksud Anda. Begitu pula sebaliknya, Anda akan mendengarkan

pendapat dan saran dari pasangan Anda, karena komunikasi adalah

salah satu cara membina hubungan agar tetap awet. Perlu diingat juga,

meskipun sudah saling terbuka, Anda harus menghargai privasi

pasangan Anda, dan sebaiknya Anda tahu apa yang perlu diketahui

saja.

Pay Attention. Perhatian, walau sekecil apapun, tapi pasti sangat

berguna, terutama ketika dia sedang membutuhkan Anda. Jangan

segan untuk memberi kejutan buat si dia, seperti misalnya, membuat

makanan kesukaannya, dengan begitu pasangan Anda pasti jadi

tambah care. Namun, perlu diingat perasaan cinta haruslah tulus, jadi

ketika Anda pernah menolong dia, tak perlu diungkit secara berlebihan.

Perhatian boleh, tapi jangan posesif, tidak perlu selalu mengawasi dia,

dimana, bersama siapa, dan baru apa. Hal ini akan justru membuat si

dia jadi il-feel. Jika Anda berbuat salah, tak ada ruginya Anda meminta

maaf kepadanya, namanya juga manusia. Perhatian juga tidak hanya

kepada si dia, jika Anda memang sudah yakin, maka Anda dapat

mendekatkan diri dengan keluarga pasangan Anda. Hal ini

memberikan keuntungan bagi Anda, karena Anda juga bisa

mendapatkan dukungan dari mereka.

Keep the Commitment. Di awal ketika Anda berhubungan dengan

pasangan Anda, buatlah segala sesuatunya menjadi pasti atau suatu

kesepakatan dalam hubungan agar hubungan menjadi jelas, sehingga

masing-masing tidak bisa saling menyalahkan jika suatu ketika

merasa ‘menyerah’ dalam hubungan atau apapun itu. Sebagai contoh,

memang sebagian wanita memilih untuk menikah ketimbang

melanjutkan karirnya. Namun, terkadang hal inilah yang sering

membuat mereka depresi. Memiliki anak, kemudian timbulnya rasa

bosan dalam pernikahan bisa membawa perubahan pada seseorang,

atau bahkan ada yang berselingkuh akibat kebosanan ini. Jadi dengan

melepaskan karir setelah menikah, tidak menjamin suatu hubungan

akan tetap langgeng. Untuk itu, buatlah janji atau kesepakatan di awal

hubungan atau pernikahan, agar nantinya masing-masing dapat

mempertanggungjawabkan apa yang telah menjadi komitmen

sebelumnya.

Tidak ada komentar: